Monday, April 11, 2011

Barang-Barang yang Mulai Punah : KOMITMEN

Nampaknya akhir-akhir ini dunia lagi benar-benar membutuhkan komitmen. Persediaan komitmen sudah sangat langka dan kalaupun ada harganya pun sangat mahal adanya. Komitmen dibutuhkan dalam segala aspek dan segala bidang mau itu bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pertahanan keamanan. Komitmen merupakan barang mewah yang dicari-cari mulai dari istana hingga rumah-rumah kumuh. Komitmen adalah hal yang diburu hampir semua kalangan mulai dari pemimpin negara hingga guru desa. Tidak ada satu bidangpun, orang pun, posisi pun yang tidak butuh apa yang kita sebut sebagai komitmen itu.

Memasuki tahun 2010 ini, komitmen menjadi barang yang mulai memasuki kategori 'punah' -- semakin langka dari pasaran yang ada. Bahkan tak jarang ada banyak orang yang tidak 'kenal' apa itu komitmen. Beberapa diantaranya bahkan suka memperdagangkan 'komitmen' dengan dicampur-campur dengan bahan lain menjadi KOMPLOS : Komitmen Oplosan. Komitmen jenis ini benar-benar tidak murni lagi adanya karena nilai sejatinya sudah tak ada.

Tentunya komitmen yang saya maksud disini bukanlah sesuatu dalam bentuk barang yang bisa dicari di toko-toko / supermarket terdekatmu. Ia bukan suatu gift/karunia yang hanya ada dan diberikan pada orang-orang tertentu saja. Ia juga bukan suatu hal yang mustahil untuk didapatkan dan dibentuk. Komitmen terbentuk dari keteguhan hati untuk melakukan apa yang ia yakini sebagai sesuatu yang benar, bernilai dan berharga secara konsisten tanpa dipengaruhi oleh keadaan yang ada.

Lebih mudah menulis artikel dan teori-teori tentang bagaimana menjadi orang yang berkomitmen daripada menjadi orang yang berkomitmen itu sendiri. Nilainya terlalu tinggi, harga yang harus dibayar terlalu mahal dan tidak jarang mereka yang berkomitmen adalah mereka yang harus menyangkal dirinya dan melawan ego sendiri. Tidak ada komitmen yang terbentuk dalam kondisi aman dan nyaman. Kalaupun ada itu bukanlah komitmen yang sesungguhnya, komitmen seperti ini biasanya tidak bertahan lama.

Saya teringat dengan artikel kata-kata bijak mengenai komitmen yang membuat saya berpikir kembali sesungguhnya apa itu komitmen sendiri :

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang suami menerima istrinya dengan segala kekurangan dan kelemahannya tanpa menghakimi. Bersyukur ketika istrinya tampil menawan, dan sama bersyukurnya ketika sang istri mengenakan daster dengan wajah berminyak tanpa make-up. Bersyukur ketika bentuk tubuh sang istri berubah setelah melahirkan, dan tetap mengecupnya sayang sambil bilang, "Kamu cantik."

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang suami tidak membongkar kelemahan istrinya pada orang lain. Sebaliknya, menutupi rapat-rapat setiap kekurangan itu dan dengan bangga bertutur bahwa sang istri adalah anugerah terindah yang pernah hadir dalam hidupnya.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang istri menunggui suaminya pulang hingga larut malam, membuatkan teh hangat dan makanan panas, dan tetap terbangun untuk menemani sang suami bersantap serta mendengarkan cerita-ceritanya yang membosankan di kantor.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang istri bertahan ketika suaminya jatuh sakit, dan dengan sukacita merawatnya setiap hari. Menghiburnya, menemaninya, menyuapinya, memandikannya, membersihkan kotorannya.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang istri terus mendampingi suaminya tanpa mengeluh atau mengomel. Sebaliknya, dengan setia tetap mendukung dan menyemangati meski sang suami pulang ke rumah dengan tangan kosong, tanpa sepeser uang pun.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat sepasang suami istri memutuskan untuk terus mengikatkan diri dalam pernikahan, dengan tulus dan sukacita, meskipun salah satu dari mereka tidak bisa memberikan anak.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat putra pelaku kriminal berkata kepada Ayahnya, "Saya percaya pada Papa. Papa tetap yang terbaik."

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang yang bergelar S3 dengan jabatan direktur perusahaan multinasional pulang ke rumah orangtuanya, mencium mereka dengan hormat, serta memanggil mereka 'Ayah' dan 'Ibu'.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang Ayah menerima kembali anaknya yang telah menyakiti dan meninggalkannya begitu rupa dengan tangan terbuka, memeluknya dan melupakan semua kesalahan yang pernah dilakukan si anak terhadapnya.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang Ibu mengelus sayang anak yang pernah mencacinya, dan tetap mencintainya tanpa syarat.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang mengulurkan tangan kepada sahabatnya yang terjerembab, menariknya berdiri dan membantunya berjalan tanpa mengatakan, "Tuh, apa kubilang! Makanya."

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang pekerja menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik, sekalipun tugas itu amat berat dan upah yang diperoleh tidak sepadan.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan tujuannya, sekalipun semua orang meninggalkannya.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang rela meninggalkan segala sesuatu yang berharga demi memenuhi panggilan hidupnya, walau harga yang harus dibayar tidak sedikit dan medan yang ditempuh tidak ringan.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang memikul resiko dan konsekuensi dari keputusannya tanpa mengeluh, dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang berani setia dan percaya, meski harapannya tidak kunjung terpenuhi dan tidak ada yang dapat dijadikan jaminan olehnya.

Komitmen adalah sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah. karena ketika kita berani mengikatkan diri dalam sebuah komitmen, kita telah 'mati' terhadap kepentingan diri sendiri.

Izinkan saya menyimpulkan tulisan ini dengan kalimat seorang perempuan bijak yang saya temukan beberapa waktu lalu:

"In the final analysis, commitment means: 'Here I am. You can count on me. I won't fail you.'"


1 comment:

me said...

finally a post. hehe..
terima kasih sudah mengingatkan tentang komitmen.
namun.. kurasa ada yang kurang kalau komitmen bisa seperti itu. karena kurasa perlu juga unsur kasih sehingga bisa tercapai penjabaran komitmen yang dijabarkan di postingan ini. :)

really thx for the post. :D
keep write, bro :D