Jika ada yang bertanya kepadaku, "Apa yang paling kamu syukuri sepanjang hidupmu ?" Maka tanpa ragu aku akan menjawabnya "Aku sangat bersyukur untuk Mama, malaikat kecil Tuhan yang ditempatkanNya bersamaku di bumi ini". Klise kah ? Tidak. Ini sungguh suatu ungkapan yang jujur & tulus atas segala apa yang sudah beliau lakukan selama ini.
Aku jadi teringat lembaran masa kecilku,
Aku bersyukur untuk kesetiaan mama, tidak hanya di saat aku sehat, tetapi terutama ketika aku terbaring. Dia, mama, selalu setia menemani & merawat. Tak jarang ia mengorbankan waktu tidurnya karena terlalu mengkhawatirkanku. Dia, orang pertama yang aku lihat ketika aku bangun tidur...
Takkan kulupa kesabarannya menghadapiku si anak bandel ini. Disuruh makan malah mondar-mandir, sibuk main mainan dan lama mengunyah makanan pula. Namun mama dengan senyumnya & lembutnya tetap menyuapkan sendok demi sendok nasi ke dalam mulutku yang sibuk ini. Tak jarang, makanan tersebut tumpah, tak jarang aku ngamuk dan memuntahkan makanan di dalam mulutku. Dengan penuh kesabaran dia membersihkan mulutku kemudian membersihkan sisa makanan di lantai. Saat itu kuingat mama sedang sibuk, tapi tetap saja ia begitu sabar.
Ketika aku merengek-rengek minta mainan yang aku lihat di toko-toko mainan, ia tidak segera membelikannya. Ia mengelus kepalaku dengan lembut dan mencoba memberi pengertian bahwa mainan itu tidak terlalu kubutuhkan. Mama mengajarkan aku sejak kecil untuk tidak menghambur-hamburkan uang demi sesuatu yang tidak penting. Belilah barang yang penting & dibutuhkan, demikian katanya menghiburku. Aku yang waktu itu masih kecil, marah, nangis sekeras-kerasnya dan 'ngambek'. Bisa kubayangkan bagaimana perasaannya melihatku seperti itu dan dilihat oleh orang-orang sekitar. Marah ? Wajar, menurutku. Memukulku ? Tidak, sama sekali tidak. Ia selalu tahu bagaimana membuat aku menjadi diam & tersenyum kembali.
Ketika aku kedinginan, dia orang pertama yang memberikan selimut, kaos kaki bahkan jika semua itu tak ada, tidak usah diragukan lagi ia pasti memelukku seerat-eratnya. Tidak dipikirkannya dirinya, yang penting adalah bagaimana anak-anaknya merasa hangat. Itu ibuku.
Ketika kami makan bersama di rumah ataupun rumah makan, mama adalah orang yang makannya paling sedikit. Jika masakan di rumah tinggal sedikit, tak jarang beliau makan begitu sedikit dan menyisakan kami cukup banyak. "Yang penting kalian (Robert, Agustine, Calvin) makan bisa kenyang, mama makan sedikit juga ga pa2" Ia juga rajin kupas ikan, udang, dan hewan-hewan lain untuk keluarganya. Tidak takut tangannya kotor atau berminyak. Beberapa kali hanya makan dengan kuah dan sisa makanan yang ada. Bukan tipe yang suka milih-milih makanan. Itulah ibuku.
Ketika aku mulai masuk Taman Kanak-Kanak (TK), dia selalu setia mengantar & menungguku hingga selesai kelas. Dengan perlahan ia menggandeng tanganku. Terlihat semangat & harapan di matanya , "kelak suatu saat anakku harus menjadi seorang yang sukses". Tidak pernah bosan-bosannya, ia mengajariku mata pelajaran yang tidak kumengerti. Ia begitu semangat memeriksa buku PR & agendaku. Mengingatkanku jika aku lupa mengerjakan tugas-tugas yang ada. Ketika ujian, ia orang yang selalu menemaniku belajar hingga larut malam. Itu ia kerjakan mulai aku duduk di taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Ia memujiku ketika PR dan hasil ujianku mendapatkan nilai 8 hingga 10. Di lain sisi, ia sedih jika melihatku mendapatkan nilai yang buruk. Semuanya itu ia kerjakan dengan setia dan penuh kasih tanpa mengabaikan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.
Ia orang yang sangat berjasa membawaku bertemu Tuhan. Ia selalu membangunkanku setiap minggu untuk pergi ke gereja / Sekolah Minggu. Jika aku malas bangun atau mulai terlambat ke gereja, ia yang menegur dan memarahiku. Ia berkata harus rajin-rajin ke sekolah minggu supaya tambah pinter di sekolah. Beberapa kali juga mama ikut menghadiri ibadah natal di gereja. Tiap tahun aku berdoa agar ia mau melunakkan hatinya dan percaya kepada Tuhan. Tapi nampaknya Tuhan belum menjawabnya ...
TOK TOK TOK ...
Aku tersadar dari lamunanku. Pintu terbuka. Ternyata mama yang masuk. Tampaknya ia begitu lelah. Tugas rumah sebagian besar, mama yang mengerjakannya. Bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan bekal, buat makan pagi/siang/malam, sapu, ngepel, cuci piring, cuci baju, jemur baju, beresin rumah ia yang mengerjakannya sepanjang hari. Kuperhatikan badannya, sudah tidak tegap lagi. Badannya mulai lemas dan sedikit lesu. "Mungkin akibat dari penyakitnya", pikirku. Ketika aku tahu mama menderita sakit yang cukup menyiksanya, aku sedih. Hal ini terus menerus menggangu pikiran & emosiku. Tanpa lelah aku berusaha membujuknya konsultasi ke dokter, walaupun beliau takut akan hasilnya. Tiap hari aku berdoa, berdoa tanpa lelah, memohon pada Allah yang Maha Kuasa untuk bisa memberikan kekuatan & kesehatan kembali pada mama. Tak tega rasanya melihat seorang Ibu yang sudah merawatku selama 23 tahun terbaring lemas, tertunduk lesu dan seakan-akan hidupnya pun tidak ada pengharapan lagi. Aku berdoa padaNya, " Tuhan, jangan ambil mama, aku belum siap untuk itu. Kami belum siap... Dia belum percaya padaMu. Ambil saja aku, jangan mamaku". Di tengah-tengah kebimbangan dan ketidakpastian aku berdoa dan berharap yang terbaik untuknya ...
====================================================================
Postingan di atas aku tulis pada 19 September 2010 di tengah-tengah kondisi mama yang pada saat itu memang lagi lemah dan sakit. Tapi puji Tuhan kini, mama sudah perlahan-lahan pulih. Sejauh ini tidak tampak gejala-gejala penyakitnya yang terkadang membuatku cemas & mengkhawatirkannya. Aku percaya itu pun karena ada campur tangan Tuhan. Doaku selama ini tidak sia-sia. Thanks God.
Aku tersenyum ketika melihatnya tersenyum.
Aku suka melihat senyumannya. Senyuman yang sama yang diperlihatkannya padaku 23 tahun yang lalu. Senyuman yang menggambarkan jerih payahnya, sukacita dan perjuangan menjadi seorang Ibu yang membesarkan anak-anaknya hingga kini.
Senyuman seorang malaikat.
Senyuman seorang mama.
Berbagi cinta, cerita, pengalaman, pengetahuan sambil belajar SEO
Showing posts with label curhat. Show all posts
Showing posts with label curhat. Show all posts
Saturday, May 21, 2011
Wednesday, July 21, 2010
Visum (Video Mesum)

Boleh ngga pasangan yang sudah menikah nonton video porno?? :p Sejak berita video porno Ariel dkk mencuat, gue ngikutin juga dari detik.com. Pertamanya cuman kepikir, “Ckckckck. Gila bgt sih neh org.”, trus lama-lama muncul rasa penasaran, “Kayak apa sih filmnya?”, en ada pikiran yang lewat, “Udeh liat ajaaaa … kan loe dah married. Kenapa ngga boleh liat??” trus gue pikir juga, “Iya yaaa … kenapa ngga boleh? Toh semua orang juga liat.” Gue bener-bener tergoda utk liat, Guys.
Trus suatu malem gue bilang ama Tepen, “Hun, aku kok kepengen liat videonya Ariel ya?”, trus ditanyain ama Tepen, “Buat apa?”, en gue ngga bisa jawab, akhirnya gue jawab, “Penasaran aja.” Trus Tepen bilang, “Ngga usah lah.” Pembicaraan kita sampai di situ. :p
Abis itu ketika keinginan untuk nonton itu muncul lagi, gue inget khotbah Stephen Jones minggu lalu. “Kita sudah dibeli dengan darah Yesus yang mahal! Karena itu, kita ngga boleh idup untuk diri kita lagi. Kita harus hidup bagi keuntungan Kristus. Karena itu semestinya kita selalu bertanya utk setiap kegiatan yang akan kita lakukan, “Apakah ini memuliakan Kristus?”, “Apakah ini mendatangkan keuntungan bagi kerajaan-Nya?”’
Lalu gue berpikir, kalo gue nonton video porno itu, apakah gue memuliakan Kristus? NGGA. Apakah gue mendatangkan keuntungan bagi kerajaan-Nya? Ngga juga. Apakah itu akan membuat gue lebih dekat dgn Kristus? NGGA. Apakah video itu akan membuat hubungan gue makin deket dgn Tepen? NOPE. Dia udeh bilang ngga usah nonton, kalo gue nonton dia pasti ngga suka. En gue tau gue juga ngga bakal suka kalo Tepen nonton!! So apa dampak positif dari nonton video itu? Ngga ada. Selain memuaskan hawa nafsu penasaran gue aja.
Krn itu gue putusin untuk ngga nonton. Coz menonton itu tidak hanya tidak menguntungkan, bahkan merugikan hubungan gue dgn Tuhan en juga hubungan gue dgn Tepen.
Gue juga dapat ayat dari Efesus. “Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah … tetapi rupa-
rupa percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan DISEBUT SAJA PUN JANGAN di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.” Ef 5 : 3.
Guys, kita harus sadar bahwa sekarang ini kita idup di masa yang sangat rusak sehingga banyak hal yang tadi menjijikkan kini berubah menjadi sesuatu hal yang biasa. Bahkan suatu hal yang menjadi trend. En karena BANYAK ORG melakukannya tanpa sadar kita pun jadi berpikir, “Ah apa salahnya?” Akhirnya standart kebenaran kita bukan lagi Alkitab tapi menjadi … apa kata org. Kalo banyak org begitu, apa salahnya?
“But, kalo dah married kan kadang2 butuh ‘refreshing’, Grace … Lagian kan kita nontonnya bareng pasangan, Grace. So yah boleh-boleh aja donks. Kan dah married.”
Gue mah cuman nyengir aje kalo ada org yg berpendapat biar kehidupan seks lebih hot maka mesti nonton film-film porno.
Misalnya Guys, loe beli IPhone 4, keluaran terbaru dari Apple. En loe dah bayangin betapa asyiknya loe ntar bisa pake fitur-fitur yang keren-keren. Nah, trus abis loe beli, tiba-tiba loe denger ada temen loe bilang katanya biar penampilan grafiknya lebih keren lagi, itu I Phone kudu direndem dalam air tiap pagi 15 menit. Dijamin grafiknya tambah oke deh. Loe org percaya ngga? Kagak lah!! Jelas-jelas di buku manual udeh dikasih tau ini handphone bukan kacamata renang! So jelas-jelas kagak waterproof!! Gila kali rendem IPhone baru mahal-mahal di dalam air … Nah, misalkan loe org bisa tanya-tanya ama Steve Jobs, big bossnya Apple en dia juga bilang ini IPhone kagak waterproof, loe masih mau nyoba ngga? Buku manual udeh jelas-jelas bilang, kagak boleh. Steve Jobs en the gang yang bikin juga bilang kagak boleh, so kalian masih mau coba-coba ngga?
Demikian juga dgn seks. Siapa yang menciptain seks? Tuhan. So siapa yang paling tau soal seks? Tuhan. Siapa yang paling tau gmana caranya mendapat kenikmatan seksual yang paling maksimal? Tentu saja TUHAN. Becoz He’s the CREATOR of sex. Sex is GOD’S IDEA. Sekali lagi guys, Sex is GOD’S idea. Bukan co yang menciptakan seks, tapi Tuhan. So gmana bisa mencapai kehidupan seksual yang memuaskan dengan cara yang bertentangan dgn Firman Tuhan? Itu sama mustahilnya dgn berusaha mendapat tampilan grafik IPhone yang lebih keren dgn cara ngga sesuai dgn buku manualnya!
Guys, baik kalian masih single ataupun sudah menikah, menonton video porno ngga menyenangkan hati Tuhan. Kenapa? Karena itu merugikan kita!! Itu menghancurkan hubungan kita dgn Tuhan, menyakiti hati pasangan kita. Mungkin kalian pikir, “Ah cuman isenk-isenk” Guys, ngga pernah ada seorangpun yang berencana atau bercita-cita menjadi porn addict. Semua selalu bermula dari “Ah cuman isenk2 aja.” So if you do love JC, and you want to honor and love and cherish ur spouse (or future spouse), SAY NO to any VISUM (video mesum)!!
Sumber : http://www.facebook.com/notes/tuhan-masih-menulis-cerita-cinta/visum-video-mesum/414694547961
Saturday, January 2, 2010
Bahasa Alay Gaul Generator

Contoh-contoh bahaya alay ini antara lain menggunakan kata DotCom contoh : alayDotCom, capaiDotCom. Lalu bisa juga menggunakan kalimat sakti yang hampir mirip dengan ajian pamungkas Alm. Gus Dur yaitu okEdheEgGhH kH4LoE BhEgh!tOee (baca : Okelah Kalo Begitu). Ada juga bahasa alay yang menggunakan kombinasi angka dan huruf dalam kalimatnya seperti In1 c0nt0h text b4h454 4l4y (baca : Ini Contoh Text Bahasa Alay). Beberapa dari kaum 'alay' menyukai gaya penulisan yang lebih rumit (gabungan huruf besar-kecil dan singkatan angka serta huruf yang mengandung arti lebih seperti 1N cNth txt bh5 4l4Y yN6 lbh Rumt N4mn Bersn 4ly Tn661 (Ini contoh text bahasa alay yang lebih rumit namun berseni alay tinggi). Ada juga teman saya yang suka membalik-balikan kata yang tidak usah dibalik pun uda cukup rumit dimengertinya seperti :woles (selow : pelan-pelan), lais (sial), dan lain-lain.. Nampaknya perbendaharaan bahasa alay akan mengisi pola berbahasa di Negeri Indonesia ini.
Bahkan ada salah satu penghuni negara Indonesia (baca : orang lokal produksi negara Indonesia bukan impor) yang membuat sebuah situs generator bahaya alay tersendiri yang digunakan untuk mereka yang ingin terlihat seperti alay beneran. Aneh-aneh aja namun ini beneran loh.. Nama situsnya itu adalah http://www.alaygenerator.co.cc. Untuk menggunakan situs generator ini pun cukup mudah karena hanya bersifat sbagai konverter dan sifatnya free alias gratis.
Sepertinya ini bentuk kebudayaan berbahasa dan gaya hidup manusia di Indonesia saat ini. Gaya alay yang bisa berarti lebay. Entah apakah ini salah satu bentuk budaya yang harus disyukuri ataukah sesuatu bentuk budaya yang perlu dihindari. Harus diakui secara jujur bahwa ada beberapa dari kita yang cukup sebel dengan orang-orang yang terlalu alay atau menggunakan bahasa komunikasi yang alay abis. Terkadang saya juga merasa 'sakit-mata' membaca tulisan seperti ini "1N cNth txt bh5 4l4Y yN6 lbh Rumt N4mn Bersn 4ly Tn661".
Kita lihat saja apakah bahasa alay yang banyak digunakan orang ini akan sekedar menjadi efek-coca-cola saja atau akan melekat permanen pada diri orang tersebut.. Biar waktu yang akan menjawabnya. Sebagai penutup, izinkan saya menggunakan sedikit hasil dari AlayGenerator ini untuk paragraf penutup berikut.
untk Pr 4ly, J4n6n lmp4r1n sy dN6n Bt yah, jn6n mRahn 5t5 in Dn6n bh54 4ly. sy cm MNYmpkn sDk1t pNDp4t 54Y4 tntn6 bHS4 Dn lf sTyl d4R 4ly-R5. (Hasil sumbernya bisa dilihat di www.robert-halim.co.cc
Tuesday, September 15, 2009
Menari di Tengah Hujan

============================================================================================
Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.
Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan.. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, aku putuskan untuk melakukannya sendiri.
Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untu makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.
Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat terkejut dan berkata, “Dan Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?” Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, “Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, ‘kan?”
Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku masih tetap merinding, “Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku.”
Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.
Bagiku pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting: Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.. “Hidup bukanlah perjuangan menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah hujan.”
=========================================================================================
Temukan artikel-artikel menarik lainnya di blog ini.
[LUCU] 10 Pertanyaan Bule Yang Susah diJawab

Suatu hari, gue membaca sebuah blog milik seorang teman wanita yang
menikah dengan orang Prancis kalau nggak salah.
Mereka kemudian tinggal di New York untuk beberapa tahun.
Suatu hari, si suami nguping pembicaraan istrinya yg lagi ngobrol dengan
temen Indonesianya lewat telfon.
Usai nelfon, si Istri ditanya oleh suaminya yang bule
"What is the meaning of 'Siih', 'Lhooo', 'Waaah' and 'Dooong' ?"
Si Istri ketawa dan menjawab "Itu semua nggak ada artinya"
"Lalu kenapa dipake kalau ga ada artinya?"
Istrinya menjawab balik, "Itu penekanan ajaa"
"Ooohh..." lanjut si bule.. kemudian dia tiba tiba berkata
"I love you... dong?"
HAHAHAHAHAHAHAHHAHA HA
....
Kadang kadang, ada beberapa hal yang susah untuk dijelaskan kepada bule.
Ada pertanyaan dari mereka yang entah kenapa susah untuk kita jawab.
Contoh, berikut adalah beberapa pertanyaan dari bule yang ga bisa gue
jawab
"Why do Indonesians eat 'Torpedo' ??"
"What is Kualat?"
NAAAAAAAAAAAAAH
Kemarin malam gue nanya sama pendengar gue (Hardockers) ketika siaran di
Provocative Proactive (Kamis malam jam 20.00)
Dan berhasil mengumpulkan TOP TEN PERTANYAAN DARI BULE YANG SUSAH
DIJAWAB.
10. "Why is everybody in a hurry??"
Ditanya seorang bule ketika dia liat mobil mobil pada nyalip lewat bahu
jalan tol
9. "Why do you still live with ur parents?"
Ditanya seorang bule kepada seorang wanita 25 tahun. Nampaknya si bule
membandingkan dengan tempat tinggalnya di Amerika
8. "Can you teach me how to say R?"
Maksudnya R-nya Indonesia. Hehehehe
7. "Why do you call me BULE?"
6. "What is Ojek in english?"
5. "Is this Kampong?"
Ditanya oleh bule yang terkejut dibawa lewat jalan tikus
4. "Why are we not moving"
Ditanya sama bule yang lagi naik angkot. Yang ditanya mau jawab ngetem
tapi ga tau bahasa inggrisnya ngetem apa...
3. "Why would anyone in the world would give its son's name booty
man(budiman) ?"
2."What's the difference between 'Ya iyalaah' and 'Ya iya dooong?"
1. "What are you eating?"
Masalahnya yang ditanya lagi makan otak otak... bingung deh dia
jawabnya.. masak dijawab BRAIN BRAIN?
Gimana, ada yang bisa Menjawabnya?
Temukan puluhan artikel menarik lainnya di blog ini.
SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN

========================================================================================
Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa, tapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.
Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L, pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington DC. Setiap hari aku berlari ke kotak pos.
Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku.
Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center .
Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan dan percobaan mabuk udara.
Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini...? Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.
Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi.
Rasa percaya diriku lenyap dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan...? Kenapa bukan aku...? Bagian diriku yang mana yang kurang...? Mengapa aku diperlakukan kejam..?
Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan."
Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja, agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku...? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak dan menewaskan semua penumpang.
Aku teringat kata-kata ayahku,"Semua terjadi karena suatu alasan."
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya, karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang. Aku menang, karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan, karena tidak semua doaku dikabulkan.
Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
1. Apabila Tuhan mengatakan YA, maka kita akan MENDAPATKAN APA YANG KITA MINTA.
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK ,maka kita akan mendapatkan yang LEBIH BAIK.
3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU, maka kita akan mendapatkanyang TERBAIK sesuai dengan kehendakNYA.
Tuhan tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa, namun DIA tepat waktu....
========================================================================================
Temukan puluhan artikel menarik lainnya di blog ini.
Monday, August 31, 2009
Ditangkap hanya KARENA memberi SEDEKAH ?

Dinas Sosial DKI Jakarta menangkap 12 warga Jakarta yang kedapatan sedang memberi sedekah kepada pengemis. Kedua belas orang itu disidang karena dinilai melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 mengenai Ketertiban Umum.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Budihardjo, Senin (31/8) di Jakarta Pusat, mengatakan, mereka ditangkap di sekitar perempatan Cempaka Putih, perempatan Senen, Tomang, TMII, Cilandak, dan perempatan Pramuka. Penangkapan sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir dan sidang tindak pidana ringan langsung digelar setelah penangkapan.
Hakim dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur memberi sanksi Rp 150.000 sampai Rp 300.000 kepada para pemberi sedekah itu. Hukuman itu jauh lebih ringan dibandingkan ancaman hukuman dalam Perda Ketertiban Umum, yaitu kurungan maksimal 60 hari atau denda maksimal Rp 20 juta.
"Meskipun jauh lebih ringan dari ancaman hukuman di perda, sanksi denda itu cukup untuk memberi efek jera bagi para pemberi sedekah. Sedekah sebaiknya disalurkan melalui panti-panti sosial yang ada," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Harwibowo.
Harwibowo mengatakan, jika tidak ada warga yang memberi sedekah kepada pengemis jalanan, orang juga tidak akan mau untuk menjadi pengemis. Dengan demikian, jumlah pengemis akan berkurang secara alami.
Selain menangkap pemberi sedekah, Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja terus melakukan razia terhadap gelandangan dan pengemis sejak awal bulan puasa. Dalam 10 hari pertama bulan puasa, kedua instansi Pemprov DKI Jakarta menangkap 854 gelandangan dan pengemis.
Mereka terdiri dari 170 pria, 205 wanita, 83 bayi, dan 496 anak, termasuk remaja. Mereka ditampung di Panti Sosial Kedoya dan akan dipulangkan di daerah masing-masing seusai Lebaran. Sebagian besar dari mereka berasal Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurut Harwibowo, pihaknya masih belum dapat menangkap koordinator pengemis yang mengerahkan pengemis dari luar daerah. Sebanyak enam orang yang dicurigai menjadi koordinator pengemis sedang diburu Satuan Polisi Pamong Praja.
Koordinator Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, mengatakan, pihaknya setuju dengan pelarangan pengemis dan pengaturan pemberian sedekah. Namun, pendekatan untuk pelaksanaan Perda Ketertiban Umum itu jangan selalu dengan penangkapan.
"Masyarakat memberi sedekah secara langsung karena tidak mempercayai institusi yang melayani sedekah secara formal. Institusi-institusi itu seharusnya mengevaluasi diri, kenapa warga lebih percaya untuk memberi langsung daripada melalui institusi resmi," kata Tigor.
Institusi penyalur sedekah secara resmi dan panti sosial harus bersikap transparan, baik mengenai jumlah pemasukan, maupun pengeluaran. Dengan bersikap transparan, kepercayaan masyarakat akan meningkat dan penyaluran sedekah secara langsung akan berkurang.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat harus mengefektifkan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin. Jika kemiskinan dapat ditekan, jumlah pengemis juga akan berkurang.
Ada tanggapan ? Ingin berbicara tentang hari nurani dan belas kasihan ? Silakan ...
Monday, August 24, 2009
Melihat Hidup dari 2 Sisi yang Berbeda (Part 1)

Pagi ini, gw terbangun telat 15 menit dari jadwal yang sudah ditetapkan tadi malam 06.15. Pas bangun uda rada serem bakalan telat aja ngantornya. Hati uda mulai ngedumel "napa juga gw bangun jam segini, uda pasang alarm hp tapi ga guna wew !!!" Tapi kemudian gw teringat bahwa ga semua orang bisa bangun dari tidurnya. Maksudnya ??!!? Yap, ga semua orang diberikan kesempatan untuk bisa melihat matahari esok dan menghirup udara segar di pagi hari (walopun pagi-pagi di Jakarta juga udaranya uda ga segar lagi hehe). Maka karna itu bersyukurlah kalo kita masih bisa bangun dari tidur dan bisa menggerak badan ke kiri dan kanan - karena itu tandanya kita masih hidup dan ada sesuatu 'misi' yang harus kita kerjakan hari itu. (Find out your mission ya)
Makan pagi gw tadi itu biskuit yang disiram susu. Kebayang ga gimana bentuknya ? Kebayang ? Baguslah... (buat yang tidak kebayang, silakan berimajinasi hehe). Walopun itu menu 4/7 (4 hari makan ini dari 7 hari seminggu), tapi tetep bersyukur tadi uda dikasih sarapan pagi jadi kuat lg deh hehe. Ga kebayangkan mereka yg ga keburu sarapan di rumah lalu harus sarapan di bis/mobil gitu, rasanya pasti gimana gitu loh - apalagi yang ga ada sarapan pagi, pasti harus menahan lilitan tangisan perut akibat 5-6 jam kekosongan perut akibat ditinggal tidur hehe..
Pas mandi, adu duh.. pake acara sakit perut segala dan akhirnya setelah mikir2 BAB tidak BAB tidak, ya udah BAB aja daripada di jalan BAB-nya hoho.. Pas BAB (menunggu keluar), sempet kesel juga sih "lha wong uda telat bangun, kok malah pake acara ada BAB segala, waktunya kan kebuang lama nih.. hiks". Tapi kemudian gw disadarkan bahwa ga semua orang bisa BAB loh. Mungkin kita yang uda terbiasa BAB tiap pagi dan tiap ari, kita sih biasa-biasa aja. Tapi coba deh liat orang-orang yang menderita gangguan BAB alias ga bisa tiap ari BAB, blum lagi klo yang BAB-nya suliiittt banget ampe harus pake alat bantuan ato berdarah (sembelit) gitu.. Sempet juga beberapa waktu lalu baca di KOMPAS, soal radang usus, kanker usus yang salah satu gejalanya adalah sulit & jarang-nya BAB hiiiy serem abis d..
Akhirnya setelah semuanya beres, langsung d caooo... ngejar angkot 01/M25 yang ke Grogol. Dapetnya B01 yang lelet gitu jalannya (gara2 nunggu penumpang). Bujibuset deh ini sopir bener-bener 'human-target' gitu. Mulai d kesel ama ini sopir, cuma kembali coba berpikir +. Dulu Pernah suatu x gw ajak sopir angkot ngobrol2 (sopir angkot jg manusia cuy, jadi klo bs jgn didiemin gitu hehe), ternyata setoran mereka tinggi-tinggi gitu ya ada yang harus cari sampe Rp.500.000 - kalo ga nyampe segitu biasanya ada hukuman/penalti : ga heran klo mereka saling berebut penumpang, kebut2an, ngeteeemm, dan kadang2 suka lelelettt.. Belum lagi sopirnya uda tua gitu, jadi ga tega deh : Belajar mengucap syukur aja deh (untung gw dapet kerjanya lumayan sesuai dan enak hahaha..)
Nyampe halte busway, yaiks sudah jam 7 lewat 10 menit : hilang sudah peluangku dapet tiket Rp. 2000 yang cuma sampe jam 7 pagi aja - jadinya tadi dapetnya yang Rp.3500 T.T. Ya sudah ga pa2 deh, lagian juga sapa suruh telat :P. Trus di haltenya seperti biasa :"MENGANTRI" mulai berdempetan menunggu di pintu halte. Pagi ini bisnya rada telat dan jarang gitu. Akhirnya setelah nunggu kira-kira 10 menit lebih, gw naek juga fiuh.. Kadang-kadang suka sebel sih liat orang-orang yang 'ga tau diri' berdiri di sebelah kanan pintu (FYI sebelah kanan pintu itu digunakan oleh penumpang busway yang keluar dari busway) demi masuk 'duluan' - yang kasihan kan orang-orang yang mau keluar pintu..
Akhirnya nyampe juga di dalam busway.. dingin sejuk dan bergabunglah bau 7 macam dan 7 rasa hahaha.. Btw cerita hari ini belum berakhir loh, baca lanjutannya di http://www.robert-halim.co.cc
Sunday, August 23, 2009
When Life is Hard , ...
Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menghadapi hidup yang semakin berat ini. Ada beberapa yang mencoba melawan dengan sekuat tenaga, ada beberapa yang berusaha bertahan seadanya tanpa adanya kemajuan untuk hidup lebih baik, Ada yang sudah pasrah dan berharap pada pengharapan yang palsu. Tidak sedikit pula yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena berpikir bahwa dengan cara ini semuanya akan selesai, no pain, no debts, no probs, no bad, no evil -- bye-bye to the world. Mungkin ilustrasi berikut ini bisa membantu kita untuk kembali mencerna kehidupan kita ketika kita sudah putus harapan akan hidup ini dan merasa permasalahan hidup ini begitu berat.
saat aku meloncat dari gedung....

Kulihat pasangan yang kutahu saling mencintai di lantai 10 sedang bertengkar dan saling memukul.

Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis di lt. 9

Di lt.8 Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya

Di lt.7 Dani sedang minum obat anti depresi

Di lt.6 Heng yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari

di lt. 5 Mr. Wong yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya

di lt.4 Rose sedang bertengkar hebat dengan pacarnya

Di lt. 3 pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya

Di lt.2 Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu

Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang

Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri

Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk

Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku...

Kurasa setelah mereka melihatku sekarang, mungkin mereka merasa bahwa situasi mereka sama sekali tidak buruk.
" Be grateful for whoever you are....coz if u compare it to others, u'll be suprised of their secret life "
"Bersyukurlah atas dirimu apa adanya... karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan terkejut dengan rahasia hidup mereka"
saat aku meloncat dari gedung....

Kulihat pasangan yang kutahu saling mencintai di lantai 10 sedang bertengkar dan saling memukul.

Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis di lt. 9

Di lt.8 Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya

Di lt.7 Dani sedang minum obat anti depresi

Di lt.6 Heng yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari

di lt. 5 Mr. Wong yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya

di lt.4 Rose sedang bertengkar hebat dengan pacarnya

Di lt. 3 pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya

Di lt.2 Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu

Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang

Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri

Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk

Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku...

Kurasa setelah mereka melihatku sekarang, mungkin mereka merasa bahwa situasi mereka sama sekali tidak buruk.
" Be grateful for whoever you are....coz if u compare it to others, u'll be suprised of their secret life "
"Bersyukurlah atas dirimu apa adanya... karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan terkejut dengan rahasia hidup mereka"
Thursday, August 20, 2009
Pelan-Pelan jadi bukit UANG (bag.2)

Mungkin perasaan kita akan sangat senang sekali ketika kita dapat mengirit ongkos makan dan transport untuk 1 hari (gratis). Merasa begitu sayang untuk mengembalikan uang perpuluhan ke Pemiliknya tiap akhir bulan. Merasa diri bahwa dengan penghasilan segini, hidup ini benar-benar tidak cukup sehingga mulailah kita bermain-main dengan politik 'penghematan biaya hidup': makan nebeng teman, pulang pergi juga nebeng teman, belajar korupsi waktu ( masuk telat pulang cepat), mulai mengurangi uang persembahan/sedekah, menjadi perpuluhan menjadi pertigaan/persatuan (3 % ato 1 %), Yang dulunya suka tergerak dan memberikan sedekah pada orang miskin sekarang jadi kikir sampai akhirnya belajar untuk mengkorupsi uang perusahaan (mulai dari uang transport, perlengkapan peralatan, hingga keuangan perusahaan).
Untuk pertama-tama mungkin sinyal hati nurani masih berfungsi dan berbicara, namun akhirnya suara itu pun mulai melemah dan melemah seiring dengan pertumbuhan iman kita yang semakin merosot gara-gara cuma diisi 'teologi kesuksesan'. Yang dulunya semangat PI PA, sekarang semangat PI (Penanaman Investasi), semangat How to Get Rich, Money and Money again... Otaknya mulai dikerubuti berbagai macam cara untuk mencari uang dan mengikatnya agar tidak lepas untuk dinikmati sepuasnya nanti..
Tidak ada yang salah dengan menjadi orang kaya. Tidak ada agama manapun yang melarang orang menjadi kaya, hanya saja biasanya kebanyakan orang yang kaya juga adalah orang yang mencintai uangnya dan begitu merasa amat sayang sekali untuk mengeluarkan uangnya kalo bukan untuk kepentingan dirinya. Rasa cinta uang inilah yang salah karena bisa membuat manusia melupakan hakikat dan tujuannya semula diciptakan sehingga menjadi budak uang. Seharusnya kita yang memperbudak uang, bukan sebaliknya -- karena derajat kita (manusia) jauh lebih tinggi melampaui uang yang hanyalah benda mati.
Mungkin sekarang kita belum seperti demikian, namun seiring dengan proses perjalanan waktu dan kehidupan yang semakin berat bukan tidak mungkin kita menjadi orang-orang yang begitu mencintai uang daripada keluarga sendiri, dan ga jarang kita mengorbankan waktu,kesehatan,keluarga dan bahkan men'jual' Tuhan demi uang..
Begitu menyeramkan kuasa dari uang jika kita tak mampu mengendalikannya. Pilihannya cuma 2 : mengendalikan uang atau dikendalikan uang.
Untuk kita yang sedang bergumul dalam mencari pekerjaan : Jangan fokus pada penghasilannya, tapi fokus pada apakah panggilanmu ialah bekerja di bagian tersebut ? Apakah ada suatu gerakan di hati nuranimu yang membuatmu harus bekerja di bagian tersebut, dan itu bukan demi uang ? Jika iya, ambilah dan lihat rencana Tuhan yang dahsyat di depannya.
ungkin untuk kita yang sekarang sedang bekerja namun memiliki penghasilan yang kurang, jangan khawatir : mungkin kita belum sanggup dipercayakan untuk memegang uang dalam jumlah yang kita inginkan (oleh Dia), tetap setia dan kerjakan panggilanmu di pekerjaan tersebut.
Untuk kita yang sudah terjun di dunia kerja : Selamat datang di dunia nyata. Jaga hatimu dari segala macam kejahatan karena dari situlah terpancar kehidupan. Jalankan panggilanmu di bidang pekerjaan tersebut. Gunakan uang dengan bijak dan pertanggungjawabkanlah semuanya itu.
Kita butuh uang untuk hidup, namun kita tidak hidup oleh uang.
Selamat berjuang di dunia nyata
Pelan-Pelan jadi bukit UANG (bag.1)

Semua orang yang hidup membutuhkan uang. Dengan uang kita dapat membeli banyak barang dan jasa, namun ada begitu banyak hal yang tak dapat dibeli dengan uang. Sejak kecil kita disekolahkan mulai dari SD - SMP - SMA hingga bagi mereka yang beruntung dapat ke bangku kuliah (S1) atau bahkan Magister (S2). Orang tua berusaha dengan keras membanting tulang dengan segala jerih lelah mereka agar anak-anak mereka menjadi orang yang berhasil dan sukses di masa depan, atau dengan kata lain menjadi orang kaya lah. Sejak kecil sadar ataupun tidak sadar, kita sudah didoktrinasi agar dapat jadi orang yang kaya raya, punya uang banyak abis (ampe keturunan ke-5 atau 6 kalo perlu) dan sukses besar. Dan hal inilah yang dibawa terus hingga akhir masa hidup kita.
Kuliah hanya demi jadi orang kaya nantinya, balik modal. Hingga saatnya itu tiba, saat dimana kita sudah dapat menghasilkan uang sendiri. Masa-masa menjadi alumni adalah masa-masa transisi yang begitu kuat pengaruhnya terhadap sisa waktu hidup ke depan. Pola pikir pun berubah dari yang tadinya mengejar ilmu jadi mengejar karir & penghasilan. Sebisa mungkin kita cari pekerjaan yang menawarkan gaji tinggi walaupun mungkin pekerjaan itu tidak sesuai dengan bidang minat/kuliah kita sebelumnya dan bahkan memang bukan PANGGILAN kita untuk bekerja di bagian itu.
Beberapa dari temen-temenku bahkan berbeda 180 derajat pekerjaannya dari bidang ketika dia kuliah dulu. Ketika ditanya mengapa seperti itu, dia hanya menjawab "Ngapain kerja di bidang kuliah gw dulu, uda kerjanya keras dan berat toh gajinya juga sama dengan kerja di bidang ini, enak dan santai lagi." Sungguh amat disayangkan ketika mendengarnya berkata demikian. Nasehat yang dikeluarkan pun menjadi ga berguna lagi, karena targetnya sekarang adalah mengumpulkan uang sebanyak-banyak mungkin sehingga nanti bisa pensiun muda dan bersantai-santai ria.
Memang untuk mereka yang baru pertama kalinya menghasilkan uang, akan terasa begitu berat untuk menghabiskan/mengeluarkan uang tersebut untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi mereka, bahkan sebisa mungkin kita tekan dan tekan biaya pengeluaran sehari-hari (bukan demi penghematan, tapi karena ingin kaya). Ketika mendapat pekerjaan dengan gaji yang kecil/dibawah yang ia inginkan, maka orang itu akan dengan mudahnya melepas lowongan itu sementara ada ribuan pengganggur di Indonesia ini yang sedang berebut pekerjaan. Pekerjaan dinilai berdasarkan gaji gua nanti gede tao kaga yah? Tunjangan-tunjangannya banyak dan bernilai tinggi ga sih ? Bonus-nya gimana nih ? -- Mencari pekerjaan berdasarkan penghasilan/gaji yg ingin didapat bukan berdasarkan PANGGILAN.
Bersambung ...
Jangan lupa berkunjung ke http://www.robert-halim.co.cc
Wednesday, August 19, 2009
Prepare for The Battle !!!

Siapa yang udah nonton film pearl harbor ? kemarin ada tuh di tivi.
Film ini udah beberapa kali aku tonton dan bahkan udah hafal jalan ceritanya, tapi tetep membuatku penasaran pengen nonton lagi.
Inti dari cerita film itu adalah sejarah pengeboman pangkalan laut Amerika terbesar dan terkuat oleh pihak Jepang. Ada satu hal yang menarik aku liat dari film itu, bagaimana bisa pangkalan terkuat Amerika serikat, yang di dalamnya ada puluhan kapal perang, pesawat tempur, gudang senjata yang lengkap, prajurit yang terdiri dari AL, AU bahkan AD ada semua di situ, dengan senjata pertahanan yang mematikan dan fasilitas kesehatan yang sangat memadai, bisa habis dengan seketika. Bahkan kapal perang terkuat amerika waktu itu, berhasil ditenggelamkan. Kok bisa yah ??
Jawabannya cuma satu guys, ketidaksiapan pihak amerika menghadapi serangan tersebut. Seandainya saja amerika siap sedia menghadapi jepang yang akan menyerang, bisa saja pearl harbor selamat. Korban jiwa akan jauh lebih sedikit, pesawat-pesawat jepang bisa ditumpas habis, dan kapal-kapal tidak akan tenggelam dengan mudah.
Ketidaksiapan membawa kehancuran besar. Dan ketidaksiapan itu harus dibayar dengan penyesalan tidak berkesudahan. Dan dalam sejarah amerika, kejadian pearl harbor tercatat sebagai salah satu kejadian besar yang sangat memukul pihak amerika.
Ada 2 alasan inti yang menjadi ketidaksiapan pihak amerika. Pertama, ketidaksiapan ini terjadi karena keterlambatan informasi. Pada satu bagian scene, ada saat-saat setelah penyerangan terjadi, wakil kapten menerima pesan dari pusat komando yang berbunyi, “Jepang akan menyerang.”, sayangnya pesan tersebut diterima satu jam setelah kejadian. Hanya terlambat satu jam, pearl harbor telah hancur berantakan. Begitu pentingnya sebuah informasi. Alasan lain yang aku lihat menjadi penyebab ketidaksiapan ini adalah rasa terlalu percaya diri yang berlebihan yang berubah menjadi kesombongan. Karena merasa bahwa pearl harbor tidak mungkin diserang dan tidak akan kalah saat diserang, akhirnya menyepelekan pertahanan. Kondisi yang aman selama ini di pearl harbor membuat para perawat, prajurit, pilot, komando kapal perang bahkan sang kapten hanya “ongkang-ongkang” kaki aja, terlebih ada anggapan bahwa pearl harbor adalah tempat teraman dan persinggahan dan peristirahatan bagi prajurit. Padahal tetap saja tempat itu adalah zona militer, sebuah base camp militer, sebuah pangkalan laut yang membutuhkan kesiagaan 24 jam karena sewaktu-waktu dapat diserang.
Guys, ketidaksiapan juga sering banget ada di kehidupan kita. Yang paling sering kita rasain pasti tentang studi kan. Saat lagi ujian ni terutama, makanya ada sistem kebut semalam alias SKS. Dan pada akhirnya klo kita gagal ujian, pasti yang disalahin soal atau yang buat soal. So, kapan kita mau belajar intropeksi diri yah?? Hehehehhe....
Entah karena mendadak, atau karena memang kita merasa udah pintar atau mengusai suatu hal, yang pada akhirnya kita sama sekali ngga memiliki persiapan yang matang. Dan setelah semuanya itu terjadi kita hanya bisa terdiam, menyesal, marah bahkan cenderung mengkambinghitamkan sesuatu atau seserang.
Klo kita ngga siap pasti kita akan hancur, akan gagal dalam menghadapi ujian, termasuk ujian kehidupan ini. Ujian kehidupan ?? hehehehhe.... jangan salah kehidupan juga punya ujiannya sendiri, contohnya tentang seberapa sabar kita menghadapi temen yang nyebelin banget, seberapa mampu kita untuk mengampuni orang yang bersalah terhadap kita, seberapa kuat kita mampu bertahan saat kita "diserang” dengan berbagai masalah yang tidak kunjung selesai, seberapa mampu kita menjadi penengah saat papa dan mama kita berantem, seberapa kuat kita menghadapi godaan-godaan iblis di hidup kita, seberapa mampu kita (bagi kaum cowo) menghadapi godaan dari pornografi di hari-hari kita, seberapa mampu kita mengendalikan diri dan emosi kita, dan berbagai macam ujian lainnya.
Guys, bicara masalah kesiapan bukan bicara mengenai waktu, bukan juga mengenai keadaan. Tapi mengenai kita. Seberapa siapkah kita untuk bertahan dari semua ujian hidup ini. Seberapa banyakah kita belajar dari masa lalu untuk dapat menghadapi masalah yang kadang terulang terus di hidup kita. You know guys, bukan karena masalah itu terlalu berat di hidupmu, tetapi karena kamu “mengecilkan” dirimu sendiri. Kita cenderung mengganggap enteng sebuah masalah sampai diri kita menjadi terlalu enteng bagi sebuah masalah. Pada akhirnya kita jadi frustasi, kita jadi kalah, dan kita jadi hancur, hanya karena ngga siap.
Jangan anggap enteng sebuah serangan. Besar atau kecil serangan itu, kita tetap harus waspada, tetap harus berlatih dan tetap harus fokus. Tiap hari adalah peperangan bagi kita, walaupun status kita adalah lebih dari pemenang, tetap kita harus berperang. Tujuannya cuma satu, supaya kita pantas menyandang status itu. Mana ada seorang prajurit dikatakan menang padahal dia tidak ikut dalam pertempuran.
So guys, I want to tell you, everyday is a battle, and our life is a battlefield. Choose a win and will get a win. Be prepared, because your preparation tells who you are.
Keep winning !!!
By : ksw
Tuesday, August 18, 2009
BREAK the "unbreak" Disappointment

Roda-roda waktu terus berputar merajut rangkaian peristiwa yang akan menjadi
sejarah. Perbuatan masa lalu melahirkan buah-buah di masa depan. Entah perbuatan
baik atau perbuatan jahat, pasti selalu memberikan dampak dalam kehidupan manusia.
Betapapun kerasnya kita berusaha, bayang-bayang masa lalu membekas dalam memori
yang sulit dihapuskan. Sayangnya, kita lebih mudah mengingat dan sulit lupa
akan peristiwa atau perbuatan yang buruk di masa lalu.
Mengapa aku melakukan hal itu? Mengapa Tuhan ijinkan aku alami peristiwa
itu? Jutaan penyesalan timbul tenggelam seiring dengan berlalunya pagi menyambut
malam yang sepi. Andaikan aku bisa kembali ke masa lalu, bisik jiwa-jiwa yang
memelas dan meratap. Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakukan
mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka (Mazmur
107:17).
Tahun-tahun berlalu dan potret kelabu sejarah masa lalu masih membekas. Mungkinkah
Tuhan menerimaku? Aku telah berdosa kepada-Nya. Aku tidak akan pernah memaafkan
diriku sendiri, kata-kata ini melayang-layang membuat resah relung hati yang
semakin putus asa.
Mulai dari pegawai kantor, ibu rumah tangga, mahasiswa, buruh bangunan, tidak
luput dari pertanyaan penting dalam hidup tentang adakah kesempatan untuk memulai
lagi dari awal, sebuah kehidupan yang penuh arti dan merdeka dari rasa bersalah.
Perjalanan hidup akan terasa indah bila kemerdekaan dari rasa bersalah menjadi
bagian kita. Orang yang berbahagia adalah orang yang merdeka, bebas dari belenggu
penyesalan dan dosa. Pada dasarnya, kemerdekaan menjadi kerinduan banyak orang.
Di manakah kemerdekaan itu? Kemerdekaan sejati datang dari Allah sendiri. Dunia
tidak pernah bisa memerdekakan seseorang. Tugas dunia adalah menjerat dan membinasakan
jiwa manusia. Tidak pernah ada solusi praktis untuk memperoleh kemerdekaan hari
demi hari. Perlu perjuangan tiada henti dalam ketekunan untuk suatu kemerdekaan.
Dalam Kristus ada kemerdekaan dan hanya kepada Dialah kita datang meminta pengampunan.
Dia sanggup mengubah yang kelabu dalam kehidupan kita menjadi kebaikan bagi
kita.
Dengarkan baik-baik suara Allah yang berbicara lewat hati nurani. Ketahuilah
apa yang Ia inginkan agar kita lakukan. Perubahan hidup hanya bisa dimulai
saat kita memberikan hidup kita kepada Tuhan Sang Pencipta. Langkah terpenting
yang akan membebaskan kita dari rasa bersalah dan memeluk kemerdekaan adalah
dengan bertindak tegas dalam melakukan kebenaran. Tidak peduli apa kata dunia,
menaati Allah akan mengobati kita dari kekecewaan masa lalu dan memberikan
kita harapan untuk menggapai masa depan.
Allah melalui perantaraan Yesus Kristus sudah menyucikan kita dari segala
dosa. Biarlah masa lalu menjadi pelajaran berharga untuk semakin menghargai
Tuhan penebus kita. Ia telah memberikan hidup-Nya dan ini waktunya bagi kita
untuk memberikan hidup kita kepada-Nya. Sama seperti Kristus pernah berkata
kepada seorang perempuan yang kedapatan berzinah, hingga kini Kristus masih
berkata kepada setiap hati yang bersalah, "Pergilah dan jangan
berbuat dosa lagi mulai dari sekarang" (Yoh 8:11). Siapa yang
mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada perintah-perintah Allah dan memperhatikan
segala kemurahan Tuhan.
Empati atau Simpati ?

kemaren, tepatnya hari kamis tanggal 13 Agustus adalah hari yang melelahkan, menegangkan sekaligus menggembirakan. Hari itu aku sidang kelulusan di kampus. Sidangnya dari pagi sampai sore, dan sekalian aja aku stand by di situ untuk menunggu hasilnya.
Dengan harap-harap cemas, jantung deg-deg-an, kepala agak pusing dan perut “keroncongan” aku tunggu deh hasilnya. Dan sambil menunggu aku makan deh, bis laper banget sama salah seorang teman kelasku. Ternyata temenku itu sama deg-deg-annya denganku, dan sama-sama berharap cemas karena takut ngga lulus.
Bisa dibilang deh kita agak stres gitu menunggu hasilnya, bedanya klo dia lagi stress ngga nafsu makan, tapi klo aku lagi stres justru “lari”nya ke nafsu makan..hehehhehhe....
Dan setelah lama menunggu akhirnya ditempel juga pengumuman sidang di papan pengumuman, dan langsung diserbu sama mahasiswa yang sidang hari itu yang memang sudah menunggu sampai maghrib hanya untuk memastikan dirinya lulus. Penuhnya bukan main, dan butuh tenaga ekstra juga untuk bisa ngeliat pengumuman.
Dan saat liat hasilnya, Praise God hasilku lumayan lah, dan ketakutanku hilang sudah, berganti jadi keceriaan, dan ternyata nilaiku tertinggi kedua dari seluruh mahasiswa yang sidang hari itu... Wuihhhh, gimana ngga seneng. Malahan pengen teriak sekenceng-kencengnya dan “toss-tossan” sama semua orang di situ.
Tapi niatku itu aku urungkan, karena ternyata teman yang tadi makan bersamaku tiba-tiba duduk lemas gitu dan matanya mulai memerah. Setelah kulihat namanya, ternyata dia tidak lulus.
Wah, what must I do ???
Ngga banyak yang bisa aku lakukan, ngga banyak kata-kata motivasi yang bisa aku berikan dan usahaku dan temen-temenku untuk “melobi” dosen dan mencari tau penyebabnya ngga bisa merubah nilainya dan keadaan. Dia udah terlanjur sedih dan lemes, dan benar-benar kehilangan harapan, gimana engga, ketakutannya terbukti benar. Dan sekali lagi aku bertanya pada diriku what must I Do ???
Yang lebih parah, ternyata dia sangat ketakutan dan ngga mau pulang ke rumah. Gimana ni, hari udah mulai gelap, dan teman-temanku yang lain juga udah pada pulang, tinggal aku ebrempat (bersama 2 orang temanku yang lain) dan hanya aku satu-satunya cowo, wahhhh....gimana niy..... masa mau aku tinggalin gitu aja dia di kampus, atau dengan tega menyuruhnya pulang sendiri. Dan akhirnya aku mengantarkan dia, katanya di turunin aja di jalan deket rumahnya (mana mungkin.... udah malem pula), dan akhirnya aku mengantarnya ke rumah sahabatnya, yang adalah temen satu kelasku juga, dan akhirnya aku meminta tolong sahabatnya untuk bisa menguatkan dan menjadi tempat “curhat”nya.
Dari kejadian itu, bener-bener aku belajar dan dikuatkan banget arti kata Happiness. Kebahagiaan yang tak dapat aku luapkan karena lulus dengan nilai memuaskan tergantikan dengan kebahagiaan lainnya yang tak kalah berartinya.
Kebahagiaan sejati bukan hanya mengenai diri sendiri, tetapi mengenai kepekaan dan kepedulian dengan orang lain. Aku tau bahwa saat itu aku sangat berhak untuk teriak, lompat-lompatan, “toss-tossan” bahkan lari ngiterin kampus untuk mengungkapkan kegembiraanku karena lulus, tapi aku memilih untuk tidak melakukan semuanya itu saat kulihat temanku ini sedang sedih, down, dan putus asa. Yah, dia satu-satunya yang tidak lulus hari itu. Betapa menyedihkan dan mengecewakannya hari itu bagi dia. Sungguh tragis, sungguh pilu. Dan dalam hatiku aku ingin ikut merasakan hal itu. Di tengah kebahagiaanku, ternyata ada hati yang sedang terluka, ada segenggam harapan yang telah sirna dan ada setumpuk kekecewaan dalam diri seseorang, dan dia adalah temanku.
Pasti kalian tau perbedaan antara simpati dan empati, secara teori kedua kata itu bisa dijelaskan seperti ini:
Simpati berasal dari kata syn dan pathos (syn=besama-sama,pathos=passion, ikut merasakan penderitaan). Jadi synpathos atau simpati secara sederhana diartikan sebagai perasaan ikut menderita bersama orang lain. Dari simpati muncul kata-kata; "kasihan ya!", "sayang ya",
Sedangkan Empati berasal dari kata em (en) dan pathos(pathos=sama seperti di atas
dan (em)=sebuah kata depan yang kira-kira dalam bahasa indonesia "masuk kedalam, menjadi, menyatu”). Jadi empathos atau empati secara sederha diartikan menderita besama dengan orang yang menderita tersebut. jadi bukan sebatas perasaan. Dari empati muncul perbuatan konkrit menolong orang lain seperti ikut berkorban, ikut kotor, ikut berkeringat karena dia menalami penderitaan itu sebagai bagian dari penderitaanya, menjadi satu dengan yang menderita itu sehingga menyerahkan diri atau mengorbankan diri untuk itu.
Secara teori aku sudah paham akan hal itu, ternyata aku diberi kesempatan untuk “mencicipi” hal itu, untuk memilih kedua hal tersebut, untuk bersimpati atau berempati.
Friends, saat kamu diperhadapkan terhadap hal tersebut apa yang akan kamu lakukan?? Mungkin klo kamu di hadapkan dengan orang yang kita kenal, atau orang yang dekat dengan kamu kamu pasti akan langsung “turun tangan” dan memilih untuk berempati. Tapi apa yang terjadi jika seseorang itu hanyalah teman sekelas atau orang yang baru kenal, teman yang hanya ketemu seminggu sekali, bahkan orang yang tidak kita kenal sama sekali.
Faktanya, saat ada sebuah kecelakaan di jalan raya, lebih banyak orang yang berucap “wahh.. kasian yah” dan hanya sekadar menonton dan “meramaikan” kecelakaan itu daripada orang yang langsung memberikan pertolongan pertama, segera melarikan ke rumah sakit terdekat, dan berusaha mencari identitas sang korban dan menelepon keluarga. Lebih banyak yang hanya sebatas simpati, bahkan ada yang cuek bebek langsung ngeloyor pergi seketika itu juga. Sesedikit itukah orang yang memilih untuk berempati ??
Mungki kejadian di atas sangat tepat Tuhan pakai untuk mengingatkanku akan arti berempati, bukan hanya simpati. Walaupun yang bisa kulakukan hanya sebatas menemani dia hingga membawa dia ke rumah sahabatnya, tetapi banyak yang aku dapatkan pada hari itu, mengenai kepedulian, arti pendampingan, arti seorang sahabat, kesempatan untuk berempati dan banyak hal lain. Aku percaya Tuhan ijinkan semua itu terjadi.
Dan sungguh sangat indah dan menyentuh saat dengan lemahnya dan di tengah tangisnya, temanku itu bilang terima kasih kepadaku, walaupun aku tak berharap mendapatkan hal itu.
Walaupun dia tetap dalam kondisi menangis, tapi aku percaya bahwa dia akan pulih, dia akan kuat, dan dia akan siap untuk menghadapi ketakutan yang lainnya. Mungkin saat ini dia gagal, tapi dalam kegagalannya itu dia akan mendapat kekuatan untuk menang di sidang berikutnya.
Dan hari itu aku bahagia, bukan saja karena aku lulus dengan hasil lumayan, tetapi juga karena Tuhan telah mengijinkan sebuah kejadian untuk aku belajar untuk peduli dan memilih empati. Dan kebahagiaan ini tidak akan kulupakan selamanya.
Aku telah memilih dan mengalami, bagaimana dengan kamu ?
“ Kebahagiaan sejati datang saat hidupmu menjadi kebahagiaan bagi orang lain”
By: ksw
How Proud You For Your Country ?

Kepada Sang saka merah putih, Hormat Grakkkk !!!!
Wah, jadi ingat masa-masa saat ikutan upacara bendera. Masa-masa dimana kita berjuang bangun pagi supaya nggak terlambat, berjuang menahan rasa ngantuk dan lapar demi berdiri dan berbaris selama beberapa menit bahkan jam untuk mengikuti upacara. Dan yang paling lucu, biasanya sebelum berangkat kita sibuk sendiri dan bingung nyari topi dan dasi kita...wahhhh.... jadi kangen masa itu...
Apalagi pas inget pernah jadi pasukan paskibra, jadi pengibar bendera, pemimpin upacara, pembaca UUD, pancasia atau teks proklamasi, dan jadi petugas yang lainya. Tapi yang ngga mungkin sih jadi Pembina upacara (hehehhe...kan harus guru or kepsek biasanya...). Deg-deg-annya pas mau mengibarkan sang saka merah putih, takut terbalik, jadinya merah di bawah putih di atas, hehehhehhe.
Yah, walaupun kadang-kadang suka mengeluh juga sih kenapa harus diadain upacara di hari libur nasional ini, kenapa juga harus bangun pagi-pagi padahal liburan kan, trus kenapa juga harus berdiri dan berbaris dengan rapi dengan sikap “siap”, tangan dikepal di samping badan, kaki rapet, dada tegak dan kepala harus menatap ke depan (sikap sempurna..hehehehhe...), ribet banget yah. Giliran ada perintah “istirahat” bukannya duduk atau posisi berleha-leha, tapi tetap aja masih berdiri tegak, harus rapi, Cuma bedanya kedua tangan dikebelakangin dan kedua kaki sedikit di buka ke kiri dan ke kanan...uhhhh... repot... Dan ngga sedikit yang pingsan karena belum sarapan atau pura-pura pingsan biar bisa istirahat beneran di UKS...hehehehhe... masa-masa itu.
Dulu, saat aku menjalani semua itu, aku belum tau kenapa harus begini atau begitu, bahkan cenderung mengeluh dan malas untuk upacara. Jadi inget nih selama kulian 3 tahun, di kampus ngga pernah ikut upacara 17-an, padahal ada lho. Alasan utamanya adalah “kejauhan rumahnya, pak.”..hehehhehe... Masa ke depok cuma buat upacara doank, ogah dah mendingan tidur ‘n ikutan upacara via tivi aja lebih santai. Pokoknya males banget deh ikutan upacara itu, apalagi ikutan jadi pasukan inti pengibar, makasih deh. Soalnya terakhir jadi petugas upacara bendera waktu SMP tuh.
Tapi saat aku mau buat artikel yang berhubungan sama hari kemerdekaan, aku jadi mengingat-ingat dan sedikit merenung tentang upacara bendera. Yang dahulu menjadi sebuah rutinitas yang kadang bikin males, tetapi saat ini memiliki makna yang cukup dalam.
Upacara bendera adalah contoh sederhana dari rasa nasionalisme kita. Pasti semua warga negara Indonesia pernah ikut upacara bendera, paling engga pas waktu sekolah baik TK, SD, SMP, SMA bahkan kuliah. Dulu aku sempat protes ke wali kelas waktu SD, kenapa harus diadain upacara setiap hari senin dan saat 17 agustusan. Wali kelas sih menjawab pertanyaan tersebut, tapi berhubung karena aku nanya bukan karena pengen tau tetapi karena sebel, jadinya jawaban itu nggak aku dengerin. Saat ini aku dapat jawaban itu, jawaban dari pertanyaan yang dulu aku tanyakan hanya karena sebel, karena males ikutan upacara bendera.
Upacara itu adalah sebuah pengorbanan. Klo para pahlawan mengobarkan darah, air mata dan keringat, saat ini kita sebagai penerus hanya diwajibkan untuk mengorbankan keringat aja, melalui upacara. Kita ngga diwajibkan untuk ikutan wajib militer, sehingga kita harus mengorbankan diri kita, mengorbankan mimpi kita. Kita ngga diwajibkan untuk pegang senjata, untuk menembak setiap musuh dengan resiko mati terkena tembakan. Kita juga ngga diwajibkan menyerahkan orang yang kita sayangi dan cintai hanya untuk mati di medan pertempuran. Sedari dulu kita Cuma diwajibkan untuk upacara saja, mengorbankan keringat untuk berdiri selama beberapa menit, sebagai bentuk nasionalisme kita.
Apakah itu terlalu berat ?
Dari perjuangan sederhana seperti ini saja kita sudah merasa males, terlalu berat, bagaimana kita bisa belajar mencintai negara ini. Bagaimana kita bisa bangga menjadi bagian dari negara ini. Bagaimana kita mau punya kerinduan untuk mendoakan bangsa ini. Guys pertanyaan itu bukan saja ditujukan kepada kamu, tetapi juga kepadaku.
Rasanya terlalu terlambat bagiku, membuat tulisan ini dan memahami arti sesungguhnya dari sebuah upacara, karena tidak ada lagi kesempatan untuk aku bisa menikmati perjuangan bangun pagi dan berdiri tegap dengan bangga karena aku bagian dari negara ini. Besok aku hanya bisa berharap bangun pagi dan melihat upacara kemerdekaan dari depan televisi. Tidak ada lagi baris berbaris, tidak ada lagi terdengar perintah dari komandan upacara, tidak ada lagi “hormat grakk” sampai pegel menunggu sang merah putih naik ke puncak tiang sembari diiringi lagu Indonesia raya. Semua hanya kenangan, dan semoga tidak menjadi penyesalan.
Tapi terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Mungkin upacara tidak lagi kita lakukan, tapi aku yakin semangat dan jiwa nasionalisme yang ditanamkan oleh guru-guru kita, oleh orang tua kita dan oleh para peuang kita tetap ada di hati kita. Bangkitkan rasa itu, mulailah merasa memiliki Indonesia, bukan hanya karena kita tinggal di wilayah Indonesia, bukan karena nasib kita lahir di Indonesia, atau kebetulan-kebatulan lain. Tapi banggalah karena Tuhan tidak kebetulan menempatkan kita untuk berada di Indonesia, tentu saja untuk menjadi berkat bagi Indonesia dan menjadi bagian dari Indonesia ini.
Seorang presiden amerika pernah berkata “ Jangan tanyakan apa yang sudah negaramu berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan untuk bangsamu”.
Apa yang sudah kamu lakukan untuk Indonesia ?
Mulailah dari hal paling sederhana, dengan kamu berlutut, mulai berdoa untuk Indonesia. Untuk bangsa dimana kita ada di dalamnya, untuk setiap pulau di dalamnya dan untuk setiap masalah yang dialami bangsa ini, untuk setiap jiwa di dalamnya dan untuk pemulihan yang akan terjadi bagi bangsa ini.
“Bagi bangsa ini, kami berdiri, dan membawa doa kami kepadaMu. Sesuatu yang besar pasti terjadi dan mengubahkan negeri kami, Hanya namaMu Tuhan ditinggikan atas seluruh bumi. Amin.”
Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita
Tanah air pasti jaya untuk slama-lamanya
Indonesia pusaka, Indonesia tercinta
Nusa bangsa dan bahasa, Kita bela bersama
By:KSW
Kiranya artikel ini bisa membantu kita merefleksikan diri terhadap negara ini.
How Proud You For Your Country ?
Saturday, August 1, 2009
Break Through It

Life doesn't become easier and easier, Many Hopes & Dreams Still Haven't Come true yet..
Sometimes watching someone gets what I don't get will make me envy..
A lot of things should be prepare..
A lot of things should be thought ..
Still striving to get a better life, to fulfill my destiny ...
To reach the top of sky ..
Keep me beneath Your Wings, O Lord
So I can break through the Darkest Storm
Amen
Monday, July 20, 2009
Review Lagu : Great is Thy Faithfulness

Great is Thy faithfulness, O God my Father
There is no shadow of turning with Thee
Thou changest not, Thy compassions they fail not
As Thou hast been Thou forever wilt be
Summer and winter and springtime and harvest
Sun, moon and stars in their courses above
Join with all nature in manifold witness
To Thy great faithfulness, mercy and love
Pardon for sin and a peace that endureth
Thine own dear presence to cheer and to guide
Strength for today and bright hope for tomorrow
Blessings all mine with ten thousand beside !
Great is Thy faithfulness ! Great is Thy faithfulness !
Morning by morning new mercies I see
All I have needed Thy hand hath provided
Great is Thy faithfulness, Lord unto me !
Words by Thomas O. Chisholm (1866-1960) & William Runyan
This song is composed and arranged with wonderful touch, not only the lyrics but also the melodies. Time goes on and on, but this 'old' song is still being used to bless so many people in world through time and space. I'm so thankful for the composer & arranger who wrote the lyric based on their personal experience with God.
This songs reminds us "How faithful Our God is" for His compassion, mercy & love. Even in our unfaithful moments God's still there, straight with His faithfulness & guide us to the right path as shepherd.
When we question God & doubt for His faithfulness, He doesn't doubt us.
When we're afraid with unprediction moments, with miserly & stormy life, He's there await for us. He promises, "I will never fail you. I will never abandon you" (Hebrews 13 : 5).
When we leave Him, He never leave us YET He'll find us.
When we sinned, He pardon us with His mercy.
When we pray, He hear us.
Thanks for Your great faithfulness, Lord. Morning my morning new mercies I see. Strength to strive today, bright hope for unsure tomorrow - That's all You give to us. We are safe under Your wings, Lord because all we have needed Thy hand hath provided. Amen.
link for mp3 instrumental song : Great is Thy Faithfulness
Saturday, July 18, 2009
Kembali Ngeblog yukz

So, akhir kata selamat mengikuti blog ini kembali dan selamat menikmati tampilan barunya yak.. Salam Belajar SEO.
nb : yang saya tidak ubah cuma nama linknya saja (http://usaha-onlines.blogspot.com) sayang uda masuk 10 besar Google hehe...
Sunday, June 21, 2009
Alexa Rank Blog ini Naik lagi dan lagi ...

Tentu fokus utama saya bukanlah di tools semata karena peran tools tidak lebih baik dari peran manusia. Untuk menaikkan baik PR maupun Alexa rank ada 1 cara paling kuno tapi saya bisa bilang ini cara yang paling ampuh dan murah meriah serta gampang pisan : BLOGWALKING. Dengan blogwalking, kita bisa berjalan, berkenalan dengan blog tetangga kita atau bahkan kita bisa belajar banyak dari artikel-artikel para sohib blogger ini. Syukur-syukur kalau kita cukup dekat dengan mereka dan blog kita bermanfaat, tak jarang kita bisa dapat award seperti yang saya dapatkan di sini dan sini.
Terakhir saya cek alamat dari http://usaha-onlines.blogspot.com/ ini malah uda ada di peringkat 2 dari 250.000 blog sejenis ...
Smoga ke depannya makin baik lagi..
Salam belajar SEO
Award Kedua Blog ini
Adalah suatu kebanggaan bagi blog belajar SEO ini yang dalam 2 bulan sudah mendapatkan 2 award dari temen-temen blogger. Kali ini temen blogger yang memberikan award adalah Winardi. Buat om/mas/pak Winardi, saya ucapkan terima kasih atas awardnya dan mohon doanya agar blog ini juga bisa berkembang dan mengerjakan PR yang ada hehe ...
Smoga ke depannya blog ini bisa dapat penghargaan dari sohib blogger yang lain.
Salam belajar SEO.
Salam belajar SEO.
Subscribe to:
Posts (Atom)