Friday, July 23, 2010

Sampai Maut Memisahkan Kita (2)

Ini sambungan artikel yang kemarin saya posting. Silakan melanjutkan membacanya sampai habis. Saya ambil dari sini. So, read carefully this passage. Not a fairy tale hehe..

Maut akan memisahkan kita …

Saya tau Tuhan kasih kata-kata di mulut sahabat saya untuk menyadarkan satu hal. Ada sesuatu yang harus saya persiapkan sebelon Tuhan mau kasih jodoh buat saya.. Kalau saya berani bilang, Tuhan ntar gue mau punya suami donk. Saya juga harus siap kehilangan dia, kalau-kalau suatu hari nanti dia Tuhan panggil pulang. En saya belon siap di situ.

2 ½ thn yang lalu Tuhan pernah uji saya di masalah ini dan saya gatot alias gagal total. Waktu itu saya masih jadian ama mantan saya, en beberapa bulan sebelon kita putus tiba-tiba saya ketakutan sekali akan 1 hal. Takut kalau-kalau saya kehilangan mantan saya. Waktu itu saya emank sangat mendewakan dia. Saya terikat sekali dengan dia, ampe rasanya ngga bisa idup tanpa dia. Dan ketika ketakutan itu muncul, saya bukannya sadar bahwa saya harus berserah sama Tuhan, tapi saya justru ‘pegang’ mantan saya makin kencang … saya ngga mau lepasin dia ke dalam tangan Tuhan. Saya ngga berbalik dari dosa saya memberhalakan dia, tapi saya justru makin terikat sama dia!

Guys cuman ada 1 cara untuk bisa siap melepaskan kekasih kita, kita harus mengasihi JC lebih dari kita mengasihi pasangan kita. Kalau JC yang betul2 jadi no 1, sekalipun kita ditinggalkan kita akan tetap berdiri. Becoz JC is my sunshine, my breathe, my everything …

Tuhan baik sekali sama saya. Ketika sekarang saya masih jomblo, Tuhan kasih saya kesempatan untuk mempersiapkan diri saya. mempersiapkan diri saya supaya kalau hal itu terjadi, maut memisahkan kita, saya bisa tegak berdiri di jalan Tuhan. Saya bisa berdiri di dalam kasih karunia-Nya. Saya tidak akan jatuh dan tergeletak … Sekarang Dia sedang didik saya, Dia persiapkan saya supaya saya kuat. Satu-satunya cara untuk menjadi kuat adalah dibangun di atas Dia. Dia kasih saya kesempatan untuk menjadi penuh dan bahagia di dalam Dia. Dia ajari saya bahwa satu-satunya orang tempat saya bergantung itu adalah Dia.

Kalau seandainya sekarang saya udeh jadian, sedangkan saya masih belon berakar kuat di dalam Dia, ketika maut memisahkan … saya pasti akan jatuh tergeletak. Karena saya pasti menaruh semua harapan saya, semua impian saya, semua hati saya di tangan co saya (itu kan yang diajarkan ama masyarakat kita. Ce harus bergantung ama suaminya. Ce tidak lengkap tanpa seorang suami)Tapi Tuhan ajarkan sesuatu yang laen. Kamu lengkap di dalam AKU. Kamu sempurna di dalam AKU.

Guys, kalau kalian sekarang juga masih jomblo, berbahagialah! Tuhan sedang mempersiapkan kita! Tuhan ingin kita bahagia, en kalau pas jadi jomblo aja kita ngga bisa menemukan the real JOY di dalam Dia, pas kita dah punya pacar pun akan sulit untuk menemukan the real JOY di dalam Dia … kalau pas jomblo kita ngga bisa ngerasa diri kita UTUH, kita juga ngga akan ngerasa UTUH pas kita pacaran.

Sampai maut memisahkan kita … ya! Jika kelak maut memisahkan kita, jika kelak kau dijemput terlebih dahulu, aku akan melepasmu dengan rela. Mataku menangis, tapi bibirku akan selalu tersenyum.

Bulanku pergi meninggalkanku, tapi matahariku tetap bersinar … hidupku akan tetap bercahaya, karena matahariku tidak akan pernah meninggalkanku.

Tuhan menitipkan kau padaku, tapi kau bukan milikku. Kau milik-Nya.

Aku mengasihimu sebelum kita bertemu, aku mengasihimu selama kita bertemu, aku mengasihimu sampai maut memisahkan kita.

20 Agustus 2004
http://www.glorianet.org/iindex.php/grace/249-maut
***

Itu tulisan gue 6 thn yang lalu.Ketika gue masih jomblo, en ketika sekarang gue menghadapi pergumulan ini, Tuhan ingatkan tulisan ini. 6 tahun boleh berlalu, tapi apa yang Tuhan bilang sama saya 6 thn yg lalu masih berlaku untuk saat ini.

"Kalo loe married, loe cuman DITITIPIN, Loe ngga cuman perlu kapasitas untuk memelihara itu tapi loe juga harus punya kapasitas untuk rela melepas dia pergi suatu hari nanti"

God, seperti yang loe tau, Be ... ini berat. But biarkan ketika masa-masa kami berjauhan sementara nanti itu bisa membuat kami berakar makin dalam di dalam-Mu. Coz, yeah ... YOU gave me a wonderful husband, but he's not my everything. YOU'RE my everything. :) thx for remind me. love You.

1 comment:

Anonymous said...

klo ce ga bisa tanpa co, apa co bisa tanpa ce?
gampang cari yang lain ya? :p