Saturday, December 25, 2010

Hadiah Bagi Sang Raja (1)

Berikut adalah Ringkasan Khotbah MRII KEBON JERUK. KKR Natal @Univ Esa Unggul. Minggu 20 Des 2009 "Hadiah Bagi Sang Raja". (just sharing)

Di dalam satu bagian ini terdapat satu rahasia yang sangat penting sekali yaitu seolah-olah muncul satu gambaran: manusia mencari Tuhan Allah. Dalam jaman PL, tidak ada manusia yang mencari Tuhan Allah. Sampai kepada halaman PB ini, barulah seolah-olah ada manusia mencari Tuhan Allah. Mereka bertanya, “Dimanakah Dia, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?”. Kita harus membandingkan dengan seluruh Kitab Suci untuk membandingkan satu kata, “Dimanakah itu.” Dalam PL, waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka bersembunyi di hadapan Tuhan. Tuhan bertanya, “Dimanakah engkau Adam?”. Jadi pertanyaan, “Dimanakah?” ini muncul di Kitab Suci untuk bertanya kepada manusia yang sudah terhilang itu. Tuhan bertanya bukan karena Tuhan tidak tahu keberadaan mereka. Tuhan tahu, tapi Tuhan tetap bertanya untuk menyatakan bahwa mereka sekarang sedang terhilang di dalam taman Eden dan bukan di luar.

Mereka ada di Taman Eden, sedang melayani Tuhan sedang mengerjakan pekerjaan Tuhan dan sekarang sudah jatuh dalam dosa dan terhilang. Lalu setelah itu, Kain membunuh Habel dan melarikan diri ke wilayah Timur. Sampai ke Kejadian 11, orang-orang berkumpul di tanah Sinear, di Timur. Disanalah mereka memberontak melawan Tuhan dengan mendirikan tempat yang tinggi untuk memuja dewa yang mereka sembah dan akhirnya Tuhan mengacaubalaukan mereka. Orang-orang tersebut menuju ke Timur, itu adalah tempat pelarian dari orang-orang yang melarikan diri. Sampai kepada jaman orang Israel dibuang. Yehuda, kelompok yang Selatan dibuang ke Timur, ke wilayah Babilonia. Babel di wilayah Timur, sehingga Timur sekaligus merupakan satu tempat dimana Tuhan pakai untuk jadi tempat pengajaran kepada anak-anak Tuhan yang tidak taat supaya mereka bertobat. Sampai kepada PB, Tuhan tarik dari Timur ke wilayah Barat yaitu kembali ke Yerusalem.

Meskipun orang berdosa lari sampai jauh, namun anugrah Tuhan tetap menjangkau mereka. Orang Majus datang dari Timur lalu balik arah. Mereka bukan menuju condong ke arah Timur lagi, tapi sekarang mereka membalik arah. Inilah anugrah Tuhan di tengah dosa. Mereka yang di pembuangan, tempat yang begitu gelap, sekarang Tuhan memanggil mereka untuk kembali. Jadi bukan mereka yang mencari Tuhan tetapi Tuhan yang menemukan dan menggerakkan mereka untuk mencari yang namanya Tuhan Yesus.

Orang Majus dan gembala adalah orang yang sangat penting dalam Kitab Suci. Saat gembala sibuk bekerja, malaikat Tuhan menyatakan diri dan memberikan kabar sukacita kepada mereka. Mereka terima dan rela mengorbankan waktu dan pergi untuk dapat menyembah Tuhan Yesus Setiap kelompok orang yang menerima dan membuka hati melayani Tuhan Yesus, tidak akan dilupakan oleh Tuhan. Jarang kita menjumpai drama Natal yang tidak ada gembala dan orang majusnya. Setiap Natal dikumandangkan, gembala dan orang majus tidak pernah ditinggalkan. Mengapa? karena mereka telah menerima berita itu, maka Tuhan tidak melupakan mereka. Coba pikirkan, hak apa yang membuat orang Majus, gembala yang compang-camping dan brewokan untuk maju ke atas mimbar? Hak apa sehingga kandang binatang yang sangat kotor dan bau dapat naik ke atas mimbar? Itu karena kandang binatang pun menerima Tuhan Yesus, sehingga Tuhan ijinkan kandang binatang naik mimbar. Sehingga tidak heran satu-satunya hari dimana mimbar gereja paling jorok, itulah hari Natal.

Jika orang Majus tidak menerima berita Natal, maka sampai hari ini tidak ada orang tahu istilah orang Majus. Di jaman Daniel terdapat istilah magi yang artinya ahli sihir. Namun, orang Majus bukanlah ahli sihir, ahli nujum tapi orang yang diperkirakan mengetahui astronomi, akademik dan intelektualnya tinggi. Orang seperti itu akhirnya Tuhan panggil. Pemilik rumah penginapan dan Herodes menolak Yesus maka Tuhan tidak ijinkan naik ke atas mimbar. Kalaupun itu naik itupun untuk mempermalukan mereka.

Mempelajari orang majus sungguh terkandung rahasia yang luar biasa. Orang Majus waktu berangkat bukanlah 3 orang tapi diperkirakan banyak orang. Mereka membawa semua perhiasan yang begitu mahal untuk Tuhan Yesus yang sangat berisiko dirampok atau dibunuh. Selain itu, dari kabar yang mereka terima, mereka tidak diberitahu akan tiba dalam berapa hari sehingga mereka harus membawa seluruh barang: baju cadangan, perkakas makanan dan barang bawaan budak-budak dan lainnya. Ada tafsiran yang mengatakan perjalanan mereka sekitar ½ tahun dan sekitar 1 tahun. Mengapa? Karena herodes mencari tahu dan memperkirakan selang waktu bintang itu terlihat sampai waktu orang majus bertemu dengannya. Ia memperkirakan waktunya sudah satu tahun lebih, sehingga dikeluarkan perintah untuk membunuh bayi yang berumur di bawah dua tahun.

Waktu ½ tahun atau 1 tahun itu membuktikan bahwa perjalanan orang Majus sangatlah jauh disertai tidak adanya kepastian waktu kapan dapat bertemu dengan Yesus. Dengan iman, mereka terus melangkah. Orang Majus berjalan melihat bintang dan sangat mungkin mereka bisa nyasar. Coba, saudara berangkat pakai petunjuk bulan, nyasar atau pasti sampai? Misal saudara tunjuk satu tempat yang jauh. Orang tanya, “Dimana pak rumahnya?”. Dijawab “Disana”, disana ada seribu rumah. Dia tangkap, “Oh disana.” Dianggap rumah ke-5. begitu tangannya miring sedikit, salah sedikit, sampai kesana sudah jauh. Itu sudah rumah ke-1.000. Beda sedikit cara pandang sudah berbeda arah.

Orang Majus berjalan melihat bintang dan mereka pasti bisa nyasar. Di Alkitab memang tidak dikatakan detail kesusahan mereka di perjalanan karena kalau dibukukan pastilah akan sangat tebal. Mereka berhenti di satu kota dan bertanya-tanya tentang keberadaan raja Israel, dihina-hina, dianggap gila dan bodoh, pergi lagi ke kota lain dan seterusnya. Merekapun dianggap bodoh karena orang yang ditanya rata-rata pikir bahwa bintang sulit memimpin dan menunjukkan satu tempat. Mereka memakai iman dan tetap taat mencarinya. Tuhan menguji iman mereka dengan waktu yang sangat panjang. Kadang Tuhan menguji kepercayaan seseorang memakai lamanya waktu apakah orang itu percaya dengan sungguh-sungguh atau hanya emosi sesaat saja.

Waktu gembala mendengar berita Natal, mereka juga diuji oleh Tuhan. Dikatakan bahwa ”Hari ini telah lahir bagimu bayi yang dibungkus dengan lampin dan di dalam palungan”. Setiap orang jaman itu sudah tahu bahwa bayi dibungkus dengan lampin tapi untuk tempatnya, yaitu di palungan inilah yang sangat membingungkan mereka. Waktu mereka pergi tidak ada tanda-tanda apapun (blok mana, RT mana, RW mana) sehingga harus sering tanya orang. Saat mereka tanya orang biasanya akan dicemooh oleh orang tua bayinya. Tak jarang mereka dianggap bodoh dan kurang waras karena seharusnya bayi ditaruh di kamar bukan di palungan.

Inilah ujian di tengah pencarian bayi di palungan, mereka bisa mundur iman, serta menyangka bahwa malikat itu berkata bohong. Namun mereka terus-terus mencari dan akhirnya ketemu. Ini namanya ujian. Iman perlu diuji. Abraham juga pernah diuji seperti ini. Sewaktu Tuhan menyuruh Abraham untuk pergi ke tanah Moria dan pergi ke salah satu gunung, Abraham taat dan akhinya sampai ke gunung yang Tuhan tentukan.

bersambung ...

No comments: