Saturday, December 25, 2010

Hadiah Bagi Sang Raja (3)

Sambungan dari part 2

Mur dalam Kitab suci muncul dalam Yohanes 19 dimana Nikodemus menggunakannya untuk meminyaki mayat Tuhan Yesus. Mur biasanya dibawa kepada orang yang sudah meninggal dan dalam hal ini melambangkan seorang Nabi yang akan dibunuh. Jadi dalam pemberian itu tersirat makna bahwa Yesus adalah Raja, Imam dan Nabi yang akan dibunuh. Iman seperti ini tidak terdapat di Israel melainkan diluar orang Israel. Kadang Yesus mempermalukan iman dari orang Israel dan berkata ,” Iman seperti ini tidak pernah Aku jumpai di Israel!”

Jadi orang Israel yang notabene beragama dan hidup mempelajari Kitab Suci tidak pernah bertumbuh dalam iman, tidak menerobos melihat kepada Kristus lebih dalam lagi dan akhirnya mati dalam penafsiran tertentu saja. Jauh sebelum orang banyak percaya siapa Yesus, sebelum murid Yesus mengakui Yesus itu siapa, Orang Majus sudah mengetahui bahwa Yesus itu Raja, Imam dan Nabi (yang tersirat dalam persembahan itu). Orang Majus seperti ini adalah orang yang berbahagia.

Tuhan ijinkan cerita Orang Majus ini dicatat di dalam lembar pertama Injil Matius. Untuk apa? Untuk mempermalukan seluruh silsilah orang Yahudi. Orang Yahudi punya silsilah yang luar biasa dari anak Abraham, anak Daud sampai Kristus. Namun setelah itu tidak ada lagi orang yang punya iman yang mengarah kepada Tuhan Yesus. Maka muncullah orang diluar silsilah Yahudi dan orang itu adalah orang Majus. Sekarang ini, mungkin orang-orang Non-Kristen sudah lama Tuhan persiapkan menjadi orang Kristen hanya kadang waktunya belum sampai dan Tuhan sudah menguji iman mereka. Dalam katekisasi misalnya ada orang yang mengikuti pembinaan 17 kali lalu ujian dan wawancara tetapi belum juga dapat lulus. Ada yang merespon bahwa hal itu tidak apa-apa dan tetap setia ikut pembinaan sekali lagi, ada pula yang marah-marah tidak terima. Disini kelihatan mana yang tahan uji dan yang tidak.

Orang majus setelah tiba bertemu Yesus waktu itu harus memutuskan untuk terima atau tidak. Mungkin di perjalanan mereka sudah membayangkan anak ini akan elok atau akan disambut dengan meriah dengan jamuan makan atau minum oleh orang tuanya. Alkitab tidak mencatat bahwa mereka diberikan minum, dan diberikan roti. Sekarang ini, banyak orang mau percaya Yesus dengan diimingi tawaran yang menggiurkan oleh pendeta palsu. Percaya Tuhan Yesus akan menjadi kaya, segala penyakit sembuh oleh bilur-bilurNya. Reform tidak memakai cara tawaran seperti itu.

Waktu orang Majus melihat Tuhan Yesus, mereka dihadapkan dengan keputusan untuk kembali ke Herodes atau pulang kampung atau menukar hadiah. Orang Majus tetap setia, dan tidak mengganti hadiahnya. Kalau Yesus bukan Tuhan, ini tidak mungkin. Sekarang saya tanya, “Siapa yang memikirkan untuk persiapkan kado untuk Tuhan? Kalau iya, kado apa yang akan diberikan?” Jika mau meniru orang Majus yang memberikan emas, kemenyan, dan mur itu barang semua Tuhan yang ciptakan dan Tuhan yang punya, sang penguasa Alam. Lalu hadiah apa yang paling Tuhan senang? Jawabannya yaitu Saudara membawa jiwa kepada Tuhan Yesus. Orang Majus waktu datang bukan karena hadiahnya yang besar sehingga Tuhan berkenan melainkan jiwa mereka, hidup mereka yang rela berkorban untuk datang. Itulah yang bernilai. Tuhan tidak butuh hadiah fisik orang Majus tetapi orang yang datang mengantarkan langsung lah yang diperkenanNya.

Gembala datang tidak membawa kado, tidak sempat pulang mandi, masih bau-bau karena mereka datang di hari H Yesus lahir. Gembala datang tidak membawa kado dan tidak pernah berkata ke Maria bahwa nanti kadonya akan menyusul. Tidak ada itu. Mereka pulang dan tidak berikan kado lagi. Mengapa? Karena Tuhan Yesus tidak butuh kado materi. Hati dari gembala yang datang, itu Tuhan perkenan. Amin?

Saya tanya saudara, dalam hari Natal ini saudara sudah persiapkan apa? Apakah dengan pikiran menerka-nerka, “Oh Natal kayak begini, Oh Yesus kayak begini… ya sudahlah”. Jika seperti itu, saudara ibarat menjadi orang Majus yang sudah melangkah akhirnya bertemu dengan Tuhan Yesus lalu menjadi kecewa dan saudara pulang. Atau saudara seperti Herodes yang tidak mau datang tapi hanya dengar informasi lalu menolak semua berita itu? Atau saudara sebagai imam-imam kepala yang ada di Yerusalem yang mengerti Alkitab tapi tidak mengerti siapakah Tuhan Yesus itu.

Yesus sudah lahir begitu lama, tapi Yerusalem semua masih sepi dan tidak ada orang yang mengetahui. Yesus sudah lahir 2000 tahun lebih, tetapi masih banyak orang yang masih belum mengenal Tuhan Yesus. Saya pernah bicara sama supir taksi tentang Tuhan Yesus. Dia tanya saya, “Yesus itu siapa ya? Saya belum pernah dengar ada Yesus”. Heran saya. Supir Bluebird di Jakarta. Teknologi sudah begitu maju, informasi gereja begitu banyak, tapi Yesus tidak pernah diketahuinya. Ini suatu fakta yang cukup mengagetkan. Saudara yang datang ke tempat ini, sudah siapkan kado apa? Kalau Tuhan sudah memberikan kado yang begitu besar, yaitu diri-Nya sendiri, saudara kasih apa?

Biarlah saudara sungguh-sungguh membuka hati dan kembali kepada Tuhan serta kembali berespon kepada Nya. Saudara sudah berjalan begini jauh, mungkin ada yang 2 jam, 1,5 jam atau 1 jam. Sudah ikut Natal seperti ini, maukah Saudara membuka hati? Atau Saudara sudah datang susah-susah, saudara kecewa lalu pulang. Dan saudara yang membuka hati, Tuhan tidak melupakan saudara. Mari kita berdoa.

sumber : http://www.facebook.com/notes/soney-lie/ringkhot-mrii-kebon-jeruk-kkr-natal-univ-esa-unggul-minggu-20-des-2009-hadiah-ba/181638538530774

No comments: